Breaking News

Harga Biji Kopi Bengkulu

Kenali dan Incipi Cita Rasa Unik Khas Kopi Bengkulu Lewat 6 Merek Berikut!

 Harga Biji Kopi Bengkulu - Pasca-Idul Fitri, biji kopi dalam harga Bengkulu turun Rp 21.000 / kg sekarang Rp 17.000 / kg, turun dari Rp 5.000 / kg. Harga kopi jatuh itu menghancurkan kehidupan petani Bengkulu karena berlangsung pada memasuki musim panen.


"Harga biji kopi di Bengkulu, sekarang turun Rp 21.000 / kg menjadi Rp 16.000 / kg. Kami tidak mengerti mengapa harga kopi jatuh setelah Lebaran, "kata Suparman (44), asal produsen kopi Kepahiang Kamis (13/6 / 2019).


Dia mengatakan penurunan harga kopi Rp 5.000 / kg, itu adalah mengurangi pendapatan petani. "Apalagi saat ini antara musim panen kopi. Saya berharap saat ini panen kopi akan memenangkan banyak uang, tetapi hilang harapan, "katanya.


Hari-hari ini, beberapa petani di Bengkulu termasuk dalam Kepahiang, dalam waktu panen dan tanaman cukup baik dibandingkan tahun lalu. Namun, sayangnya pada saat panen ditingkatkan kopi, tidak mendukung harga.


"Harapan saya di panen kopi tahun ini bisa memperoleh Rp 150 juta total panen kopi dari sekitar 5 ha. Tapi harapan ini tidak terjawab karena ketika harga tanaman turun Rp 16.000 / kg Rp 21.000 / kg, "kata Herman (35), produsen kopi lainnya.

Harga Biji Kopi Merosot, Petani Bengkulu Tebangi Pohon Kopi | Republika  Online

Sementara biji pedagang kopi lainnya, Abdullah mengatakan biji kopi penurunan harga yang terjadi sejak awal Ramadan. "Awalnya turun Rp 19.000 / kg dan bergerak turun untuk tetap Rp 16.000 / kg," katanya.


Menurut dia, harga kopi jatuh Bengkulu, menyebabkan harga kopi di menurunan tingkat nasional dan internasional juga mengalami, sehingga dampak harga bagi petani. "Saya berharap bahwa harga kopi di Bengkulu, kembali ke pendapatan petani selama musim panen akan meningkat," katanya.


Sementara itu, presiden Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia provinsi Bengkulu, Beby Hussie mengatakan, untuk meningkatkan kesejahteraan petani kopi di daerah ini, hal itu akan mendorong petani untuk meningkatkan produktivitas tanaman.


Dengan peningkatan produktivitas tanaman kopi, manfaat akan banyak petani meskipun harga kopi yang tidak terlalu tinggi. "Saya menjamin bahwa produktivitas yang tinggi dari tanaman kopi, meskipun harganya murah, tetapi petani masih membuat uang dan tidak kalah," katanya.


Beby menambahkan bahwa salah satu cara untuk petani untuk meningkatkan produktivitas tanaman kopi dengan menerapkan peremajaan dengan sistem penomoran. "Metode ini sangat efektif, seperti produsen kopi di Kepahiang, kurang dari setahun bisa menghasilkan dua ton kopi / ha," katanya.


DPD EAKI Bengkulu, berharap produsen kopi lainnya di Bengkulu dapat merejakan sistem budaya kopi terus sebagai petani kopi Kepahiang dilaksanakan, sehingga peningkatan hasil 2 ton / ha.

Tidak ada komentar